Berita dan Kegiatan

Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia mengirimkan tiga pengajar Tahfidz Al-Qur'an untuk mengajarkan program khusus tahsin dan tahfidz Al-Qur'an di Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, Malaysia.

Ketiga pengajar Tahfidz Al-Quran adalah satri yang hafal Al-Qur'an 30 juz, Mereka adalah Nasrudin Bisri Madsutar, Nurul Qomariyah Bisri, dan Umul Mukminat Abdul Rahman.

"Kami sangat senang menerima para hafidz Al-Qur'an dari Indonesia, semoga menjalin ukhuwah lebih erat Indonesia Malaysia, dan meningkatkan program tahfidz Al-Quran di Malaysia," ujar Shobaruddin, perwakilan bidang pendidikan Malaysia yang menjemput ke Jakarta, Senin (8/4).

Shobaruddin menjelaskan, pengiriman pengajar tahfidz Al-Quran tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama antara Pesantren Al-Fatah Indonesia dengan Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, Malaysia. Kesepakatan bersama ditandatangani saat kunjungan delegasi Pesantren Al-Fatah Indonesia ke Malaysia (9/1).

Pertukaran pengajar merupakan salah satu poin kesepakatan bersama antara Pesantren Al-Fatah Indonesia dengan Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, Malaysia.

Imtiaz Melaka Malaysia merupakan sebuah sekolah agama yang terdaftar di bawah Jabatan Agama Islam Melaka (JAIM), Malaysia yang didirikan oleh Yayasan Ulul Albab Center of Excellence berpusat di Kuala Lumpur.

Sistem pendidikan Imtiaz Melaka berkonsepkan gabungan dari Kurikulum pendidikan umum yang digabungkan dengan Program Al-Quran.

Shobaruddin mengatakan, Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, Malaysia menampung sekitar 160 siswa. Kekurangan tenaga pengajar di bidang Tahfidz Al-Qur'an tersebut menjadi salah satu alasan permintaan pengajar tahfidz Al-Qur'an dari Indonesia.

"Pengiriman pengajar Al-Qur'an dilakukan mengingat semakin bertambahnya siswa Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, sedangkan tenaga pengajar khusus dalam bidang tahfidz Al-Qur'an kurang memadai di sana. Pengurus sekolah tersebut memerlukan sedikitnya tujuh pengajar tahfidz Al-Qur'an," jelas Shabaruddin.

Nasrudin Bisri Madsutar, salah seorang pengajar tahfidz yang diutus dari Pesantren Al-Fatah Indonesia, mengatakan, pengiriman dirinya sebagai pengajar Al-Qur'an di Negeri Jiran itu merupakan amanah yang cukup besar.

"Sungguh besar amanah ini, namun insya Allah mulia. Sebab ini pertama kali saya mendapat amanah mangajar tahfidz Al-Qur'an di luar Indonesia. Mohon doanya agar Allah memberikan kemudahan bagi kami dalam menjalankan amanah ini," kata Nasrudin. Ia menargetkan pencapaian program hafalan Al-Qur'an bagi siswa yang dididiknya satu bulan hafal lima Juz.

"Insya Allah, dalam enam bulan para siswa sudah hafal secara keseluruhan," jelas Nasrudin.
Nasrudin menjelaskan, semangat dan motivasi menjadi salah satu faktor utama agar siswa dapat mencapai target hafalan Al-Qur'an yang ditetapkan.

"Motivasi dan semangat yang tinggi untuk dapat mencapai target hafalan Al-Qur'an merupakan kunci utama keberhasilan program menghafal Al-Quran," kata Nasrudin.

Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, Muhyiddin Hamidy mengatakan, rangkaian program tahfidz Al-Qur'an secara lengkap terdiri dari kegiatan mempelajari, membaca, menghafal, menafsirkan, mengamalkan, dan mengajarkan atau mendakwahkan Al-Qur'an kepada kaum muslimin di manapun berada.

Muhyiddin Hamidy menegaskan, perlunya mengaitkan seluruh aktivitas kehidupan, apalagi dunia pendidikan, dengan berbasiskan Al-Qur'an, sehingga mendatangkan manfaat, keberkahan dan kebahagiaan.
"Jika Al-Qur'an diamalkan secara sungguh-sungguh akan tercipta kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan, baik di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan tujuan diturunkannya Islam sebagai rahmatan lil 'alamin," tegas Hamidy.

Akselerasi Tahfidz Al-Qur'an

Hamidy mengatakan, dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas penghafal Al-Quran, pesantrennya bekerjasama dengan Lembaga Tahfidz Al-Qur'an Ma’had Daar Al-Quranul Karim was Sunnah Gaza, Palestina secara rutin menyelenggarakan program akselerasi penghafal Al-Qur'an "Taajul Waqar".

Taajul Waqar artinya Mahkota Kejayaan, merupakan program akselerasi (percepatan) sejenis pesantren kilat 1-2 bulan pada musim liburan, khusus untuk menghafal Al-Quran. Program ini secara rutin diselenggarakan di Jalur Gaza, Palestina, pada masa liburan sekolah. Tahun lalu sejumlah 24 ribu anak-anak hingga dewasa diwisuda pada program yang dipimpin Prof Syeikh Abdurrahman Yusuf Al-Jamal Al-Hafidz, yang memiliki sanad tahfidz Al-Quran kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Program singkat ini pertama kali dikenalkan di luar Palestina, diselenggarakan di Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, 1 Januari hingga 27 Februari 2012. Pada program akselerasi menghafal Al-Qur'an perdana itu telah mewisuda 205 santri hafidz Al-Quran selama program dua bulan.

Menurut rencana, program akselerasi menghafal Al-Quran Tajul Waqar tahun ini akan diselenggarakan Mei mendatang, dengan menghadirkan para pengajar tahfidz Al-Quran langsung dari Palestina.

Pusat kegiatan direncanakan dilaksanakan di Pesantren Al-Fatah Lampung, Bogor, dan akan dikembangkan program serupa di seluruh pesantren Al-Fatah se-Indonesia dan pesantren atau lembaga pendidikan lainnya di Indonesia dan di Malaysia.

Pesantren Al-Fatah merupakan pusat pendidikan Islam terpadu, didirikan sejak tahun 1975, menyelenggarakan program pendidikan dari tingkat PAUD, TK, MI, MTs, MA, hingga STAI, dalam rangka mempersiapkan generasi pelanjut amanah risalah Islam bagi kemakmuran seluruh alam.

Khusus program tahfidz Al-Quran sebagai unggulan, telah meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Puluhan lulusan tahfidz Al-Quran sebagian dikirim ke berbagai lembaga tahfidz Al-Quran untuk mengembangkan ilmunya, seperti ke Padang, Jawa Barat, dan Malaysia. Sebagian lainnya melanjutkan studi di Timur Tengah.

Pesantren Al-Fatah membuka kesempatan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan organisasi keislaman dalam program menghafal Al-Quran. Pengurus yang berminat dapat menghubungi Al-Fatah Lampung 0721-91136
Lebih baru Lebih lama